MUMBAI, SIRPO — Kepolisian India mengklaim serang teroris yang melakukan serangan di Mumbai, telah berakhir, Sabtu (29/11). Sebanyak 10 teroris teridentifikasi melakukan penyerangan, 9 orang tewas dan seorang lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup.
Polisi tidak menyebutkan darimana teroris itu berasal. “Sepuluh orang yang datang, kami berhasil membunuhnya sembilan dan seorang lainnya telah ditangkap hidup-hidup,” kata kepala kepolisian Mumbai Hassan Gafoor kepada para wartawan.
Kelompok teroris menyerang dua hotel mewah, Hotel Taj Mahal dan Hotel Trident/Oberoi serta satu tempat kegiatan Yahudi di kota terbesar kedua India itu. Dalam serangan tersebut sedikitnya 195 orang 17 diantaranya adalah warga negara asing yang sedang berkunjung ke Mumbai, tewas. Selain itu ratusan lainnya luka-luka, mereka terdiri dari berbagai bangsa.
Hotel Taj Mahal, menurut polisi, kini sepenuhnya berada dibawah kendali pihak keamanan. Hotel ini telah dikepung.
Meskipun polisi mengatakan terdapat 10 teroris datang ke India, namun suratkabar-suratkabar melaporkan bahwa beberapa teroris hingga kini masih mengusai Hotel Taj Mahal. “Taj kini sudah
di bawah kontrol kami,” kata Hasan Gafoor kepada Reuters, setelah hotel tersebut menjadi ajang pertempuran selama tiga hari.
Setidaknya tiga teroris dan seorang tentara tewas setelah pertempuran berlangsung di koridor, kamar-kamar dan ruangan-ruangan hotel, kata kepala pasukan komando, Jyoti Krishna Dutt kepada para wartawan.
17 Warga Asing
Sedikitnya 17 warga asing tewas dalam serangan-serangan militan di Mumbai, menurut pernyataan para pejabat di India dan negara tempat asal korban. “Tiga dari mereka yang tewas adalah orang Jerman, satu warga Jepang, satu orang Kanada dan satu orang Australia,” kata Sekretaris Keamanan Dalam Negeri India M. L. Kumawat, Jumat.
Kumawat mengatakan, informasi itu berdasarkan atas laporan-laporan dari pasukan komando yang memerangi kelompok orang bersenjata di dua hotel di Mumbai dan sebuah pusat kebudayaan Yahudi.
Mayat lima sandera Israel juga ditemukan pada Jumat malam di pusat kebudayaan Yahudi setelah tempat penyanderaan itu diserbu oleh pasukan India, kata seorang diplomat Israel.
Kementerian Luar Negeri AS di Washington mengatakan, dua orang Amerika — seorang ayah dan putrinya — juga termasuk diantara mereka yang tewas dalam serangan itu.
Mereka mengidentifikasi kedua orang itu sebagai Alan dan Naomi Scherr dan mengatakan, mereka adalah anggota Synchronicity Foundation, sebuah kelompok masyarakat meditasi di Virginia.
Di Paris, Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner mengatakan dalam sebuah pernyataan, dua orang Prancis juga tewas dalam serangan di Mumbai. Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan, Lo Hoei Yen (28) tewas setelah disandera di hotel Oberoi/Trident. Sehari sebelumnya, seorang pengusaha Siprus Inggris dinyatakan oleh pemerintah Inggris sebagai salah satu dari mereka yang tewas di Mumbai.
Andreas Liveras (73) tewas beberapa jam setelah ia melakukan wawancara dan menggambarkan bagaimana ia terperangkap di dalam hotel Taj Mahal.
Sejumlah warga asing lain yang tewas mungkin akan diketahui ketika operasi keamanan mencapai kemajuan. Lima warga Indonesia yang bekerja di Hotel Oberoi selamat dan kini sudah berada di Kedutaan Besar RI (KBRI).
Mujahidin India
Sebuah kelompok tak dikenal yang menamakan diri Deccan Mujahedeen mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dan seorang bersenjata mengatakan kepada saluran televisi India melalui telefon bahwa mereka berasal dari India dan melakukan serangan itu karena perlakuan terhadap muslim India.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, jurubicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.
India dilanda serangkaian serangan terkoordinasi dalam beberapa bulan terakhir ini. Sebuah kelompok muslim yang kurang dikenal, Pasukan Keamanan Islam - Mujahidin India, mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bulan lalu di Negara Bagian Assam, India timurlaut, yang menewaskan hampir 80 orang.
Sebanyak 12 ledakan mengguncang negara bagian yang dilanda kekerasan itu, enam diantaranya terjadi di daerah-daerah padat di kota utama Guwahari. Enam pekan sebelumnya New Delhi, ibukota India, diguncang serangkaian ledakan bom di pasar-pasar ramai yang menewaskan lebih dari 20 orang. Pemboman itu diklaim oleh Mujahidin India.
Kamis, 29 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar